Minggu, 03 Juni 2012

Akhirnya...Sepatu itu hilang juga...


Assesoris bayi bagiku selalu menarik. Apalagi anak pertamaku perempuan, yang di pasaran assesorisnya sangat bejibun. Dari mulai sepatu sampai jilbab, bagiku sangat menarik sekali. Bahkan, setiap bepergian mataku selalu "kelaparan" setiap melihat assesoris bayi perempuan. Hehehehe...
Cerita tentang sepatu Nafis ini sebenarnya hanya cerita sepele...namun sepertinya menarik perhatianku, dan memberikan pelajaran buatku bahwa yang namanya rizki itu benar-benar hak preogatif Allah...

Awal mulanya sepatu kiri Nafis jatuh di jalan saat perjalanan ke sekolahnya.
Aku merasa sangat kehilangan (padahal, Nafis biasa aja lho...akunya yang merasa sedih). Bukan apa-apa, hanya karena sepatu itu baru kubeli 4 hari sebelumnya. Sepatu yang unik pula. Warna merah, cantik dan lucu....

"Abi, nanti minta tolong pulangnya menyusuri jalan ya...siapa tahu sepatunya Nafis masih ada." pintaku kepada suamiku.
"Insya Allah...yaa kalau rizki, nanti pasti ketemu. Kalau bukan rizki, yaa nanti beli lagi." Kata suamiku...

Setelah mengantarkan Nafis ke sekolahnya, suami mengantarkanku ke tempat kerja. Aku masih merasa kehilangan sepatu cantik itu. Sepatu baru yang baru saja kubeli. Setelah mengantarkanku, aku berpesan ke suami agar lewat jalan berangkat tadi, sambil nyari sepatunya dedek.

Dan subhanallah... akhirnya Abu Nafis menemukan sepatu itu di jalan menuju sekolah Nafis tepat di dekat polisi tidur (dari dulu polisi ini gak bangun-bangun, hihihihi). Masih utuh dan rapi. Padahal waktu kami lewat di jalan itu kira-kira sudah 1 jam sebelumnya....alhamdulillah, ternyata masih rizkinya dek nafis :-)

***

Tidak berjarak lama... sepatu kiri Nafis pun jatuh lagi. Ini sepatu yang berbeda. Kalau yang jatuh tadi warna merah dan baru, yang ini warna biru dan tidak baru. Tapi sepatu ini lucu banget...apalagi sepatu ini adalah sepatu pertama yang dimiliki oleh Nafis. Pemberian seorang temen kuliah. Nafis terlihat seneng banget kalau pakai sepatu ini. Ada desain kepala kucing di depannya....

Dan sepatu ini jatuh saat kami perjalanan pulang ke Sragen. Lagi-lagi kami tidak tahu saat sepatu itu jatuh. Dan karena dek Nafis belum nyaman di gendong, akhirnya kami memutuskan berhenti sejenak untuk membenarkan posisi gendongan. Tiba-tiba ada ibu-ibu yang menghampiri kami.
"Mbak, sepatu putrane jatuh...." Aku kaget..."O, njeh bu, matur nuwun..." spontan aku menimpali sang ibu.
Dan ternyata, sepatu Nafis jatuh beberapa meter sebelum kami berhenti. Subhanallah...lagi-lagi masih rizki kami...ah harus benar-benar bersyukur niy...
***

Namun...ternyata rizki sepatu biru lucu itu kini sudah dicabut oleh Allah. Saat aku berdua dengan Nafis berjalan-jalan ke salah satu mall terkenal di Solo (Luwes maksudnya ^^). Seperti kebiasaanku, Nafis kumasukkan ke troly, dan aku mendorongnya sambil berbelanja. Eh, tiba-tiba sepatu biru Nafis yang sebelah kanan lepas dari kakinya (tidak sampai jatuh sich)...
Kukatakan pada Nafis: "Nak, ini sepatunya dimasukkan sini aja ya (troly). Dipakenya nanti aja pas udah selesai belanja..." sambil aku tersenyum pada Nafis.
Nafis hanya manggut-manggut tanda meng-iya-kan. Meskipun belum bisa ngomong, namun Nafis alhamdulillah sudah mampu manggut-manggut tanda mengiyakan, dan geleng-geleng tanda tidak mau.
Singkat cerita, setelah belanja dan bayar dikasir, aku menggendong Nafis dan menuju pintu depan menunggu jemputan. Belanjaan masih kutaruh di troly...

Aku sebenarnya tidak lupa dengan sepatu Nafis yang di troly, tapi aku berfikir, mungkin sama mbak Kasirnya sudah di masukkan ke kresek belanjaan.

Dan...akhirnya...ketika sampai rumah, tidak kudapati sepatu Nafis di kresek belanjaan, padahal tadi sudah kupastikan bahwa di troly tidak ada. Berarti kemungkinan jatuh saat aku berkelilling belanja, karena troly dorong kan teksturnya renggang2, dan baru kusadari sepatu Nafis yang mungil pasti dengan mudah jatuh ^^
Subhanallah...ternyata...sepele sekali cara hilangnya...*o*

2 komentar:

  1. hehe... insya Allah ada gantinya, dik nafis :D jangan sediih..(sebenernya pesen buat umminya nafis. hihi)

    BalasHapus
  2. Jalan-jalan, eh nemu blognya Mbak Ayu. Hehe, tomatnya segerrrr! Nggak nyangka, di tengah kesibukan ternyata Mbak masih sempet nulis juga. Hihi .... :D
    Salam kangen Mbak! :)

    BalasHapus